Sewaktu Prabu Jaya Baya mengarang buku Pustaka Raja Purwa, pada bab VII tentang Serat Mahadharma yang berisi cerita tentang riwayat nenek moyangnya, digambarkan dalam daun Rontal yang bentuk gambarnya meniru relief Ramayana di Candi Panataran, Jawa Timur. Prabu Jayabaya, sangat menyukai wayang, dan sering memesan cerita-cerita dan gambar-gambar wayang yang dilukiskan pada daun Lontar.
Wayang Lontar sekarang dapat dijumpai di Bali. Cerita dan gambar dalam Wayang Lontar juga ada yang dibuat dalam bentuk komik. Selain daun Lontar, wayang Lontar juga biasa dibuat di teras-teras bambu, yang berukuran 2 cm x 25 cm. Jenis wayang ini tidak dipertunjukan tetapi di simpan sebagai koleksi museum dan perpustakaan.