Dilakukan usaha untuk bisa menampilkan kembali wayang Palembang. Dibentuklah sebuah organisasi atau sebuah kelompok seni Wayang yang bernama SRI PALEMBANG dengan dalang Ki Agus Abdul Rasyid. Beralamat di Kelurahan 36 ilir Tangga Buntung Kecamatan Ikir Barat II Kota Madya Palembang. Dengan suatu pembangunan kembali di sana-sini maka tahun 1978 Wayang Palembang diikutsertakan pada Pekan Wayang Indonesia III di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Ketika itu menggelar lakon Bambang Tukseno bertempat di Teater Tertutup TIM
Sekembali dari misi ke Jakarta, kesenian Wayang itu menggeliat bangun. Ada denyut-denyut kebangkitan kembali. Hal ini terbukti dari adanya minat dari Saudara H. Ahmad Sukri Ahkab seorang asli Palembang kelahiran tahun 1947 yang bekerja di RRI Stasiun Palembang sebagai penyiar. Ia tertarik belajar mendalang pada Ki Agus Abdul Rasyid. H Ahmad Sukri Ahkab mulai berani tampil di RRI Palembang tahun 1978. Pada saat itu setiap sebulan sekali diadakan pagelaran Wayang Palembang melalui RRI Palembang.
Kesempatan tampil kembali di pentas Nasional adalah pada Pekan Wayang Nasional IV tahun 1983. Ketika itu dalang sepuh sudah meninggal, dan yang menjadi dalang kali ini adalah putera dari Ki Agus Abdul Rasyid yaitu Ki Agus Rusdi Rasyid. Pada era 1983 sampai dengan 1987 nyaris tidak ada lagi kegiatan seni pedalangan wayang Palembang. Pada tahun 1988 wayang Palembang tampil lagi dalam rangka promosi wisata daerah Sumatera Selatan. Menurut Informasi Bapak H. Ahmad Sukri Akab, pada tahun 1978-1980 Pagelaran Wayang Palembang yang terbanyak dilakukan dengan memberi kesempatan pentas di RRI yang dijadwalkan sebulan sekali. Pada tahun