Wayang Revolusi atau Wayang Perjuangan adalah pertunjukan wayang kulit yang menggambarkan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Karakter-karakternya mengikutsertakan Sukarno, Hatta, tentara Belanda dan masyarakat berkulit putih. Pertunjukan ini juga disertai oleh orkestra gamelan yang beranggotakan sekitar 20 musisi.
Raden Mas Sayid, pencipta pertunjukan Wayang Revolusi, lahir pada tahun 1912 di Surakarta dan meninggal tahun 1988, di daerah Istana Mangkunegaran. Di pertengahan tahun 1950-an beliau membuat alat pertunjukan wayang, yang kemudian disimpan di lemari penyimpanan bertuliskan “Wayang Perdjoeangan” karangan Sdr. Sajid.
Koleksi ini dijual pada tahun 1965 oleh seorang kolektor barang-barang Indonesia yang tinggal di Den Haag. Sang curator tertarik untuk memperoleh koleksi wayang yang dijual dan tidak termasuk warisan budaya kuno karena wayang ini menggambarkan individu-individu modern dan termasuk karya baru. Perolehan wayang ini yang dianggap sebagai barang baru, dianggap etis, layak dan sesuai dengan kebijakan kebijakan akuisisi museum. Perolehan wayang ini memperbarui koleksi barang-barang Indonesia dari Wereldmuseum di Rotterdam (pada waktu itu museum van Volkenkunde atau Museum Etnologi). Sesudah itu, museum ini juga membeli “Wayang Revolusi atau Perjuangan”
Bertepatan dengan HUT RI ke 60, Wereldmuseum Rotterdam menyerahkan Wayang revolusi kepada Museum Wayang Jakarta untuk dipinjamkan secara jangka panjang.